Merah, kuning, hijau
Apa warnamu, tanyaku kepadanya
Kuning jawabnya
Kenapa?
Karena teman menjadi saudara sepantar
Karena yang tua menjadi kakak
Karena yang muda menjadi adik
Karena ini adalah keluarga
Karena tak kenal jadi kenal
Karena malu jadi berani
Karena pengalaman menjadi pembelajaran
Karena hal menjadi kenangan
Anak, dewasa, anak, dewasa
Yang mana, tanyaku kepadanya
Anak jawabnya
Kenapa?
Karena ada kebahagiaan yang dirasa ketika bertemu
Karena ada kebahagiaan yang mereka rasa
Kebahagiaan yang mungkin sedikit terhambat
Namun kita, simply, ingin bahagia bersama demi masa depan
- Chlalissa Michele -
Friday, March 20, 2015
Thursday, March 12, 2015
Acara Eksternal PENA 2015 SABUN - INFINITE
Haalooooo, oke ini first time gue sharing cerita tentang pengalaman, kesan, pesan, dan pelajaran. Kayak pepatah tak kenal maka tak sayang, jadi gue kenalan dulu deh ya hehe, nama sebenernya gue Liza, tapi biasa dipanggil Ijah semenjak kuliah di atma *kenapa gue dipanggil Ijah, bisa ditanya personal aja ya ke gue, gausah gue ceritain di sini, itupun kalo ada yang penasaran haha :p* Tahun ini gue dipilih jadi project leader acara eksternal PENA 2015 SABUN (Sehat dan Bersih untuk Anak). Dan inilah ceritakuu....
Awalnya sebenernya gue bener-bener nggak kepikiran untuk ikut kepanitiaan eksternal PENA waktu itu. Terus ditawarin sama salah satu BPH PENA, gue udah nolak dengan berbagai alasan, tapi akhirnya yaudah bilang mau. Dipilih jadi ketua acara, nggak pernah terpikir sedikit pun, bahkan terlintas di otak gue aja nggak pernah. Pas kepilih, gue sangat nggak yakin sama diri gue sendiri, ragu, takut, cemas, dan pesimis.
Jadi seorang ketua acara adalah beban tersendiri buat gue,
karena jadi ketua acara means orang yang bertanggungjawab sama acaranya, orang yang mengatur semua kegiatan ini, orang yang bisa diandalkan untuk mengambil keputusan, dan gue rasa semua itu benar-benar nggak tepat buat gue. Akhirnya keputusan jadi ketua tetap gue terima dengan pikiran ini akan jadi kepanitiaan terakhir di PENA. Tema awal acara yang diberikan oleh BPH PENA sebenernya adalah cita-cita dan belum ada latar belakang, fenomena, apalagi urgensinya. Mencari fenomena, urgensi, dan bikin latar belakang bukan hal yang gampang dan bikin stress. Tapi akhirnya temanya berubah dan muncullah tema kebersihan dan kesehatan, jadilah tema ini yang dibuat untuk acara.
Lagi-lagi nyusun latar belakang bukan hal yang gampang, butuh kemauan yang bener-bener gedeee. Di saat semua orang sedang bersenang-senang di liburan semester, menikmati ramainya malam tahun baru bersama keluarga dan mungkin pacar, *tapi BPH SABUN masih pada jomblo sih hehehe :D* BPH SABUN harus revisi terus-terusan latar belakang proposal. Singkat cerita terbentuklah latar belakang acara dan proposal, dengan berbagai kesulitan, perbedaan pendapat, dan effort yang gede banget (sampe harus mengejar tanda tangan dan revisi ke Tangerang loh hehehe).
Satu kata menurut gue yang bisa gambarin kepanitiaan ini adalah infinite (tak terbatas). Butuh effort yang tak terbatas, harapan yang tak terbatas, kerja sama yang tak terbatas, rasa optimis yang terbatas, cinta yang tak terbatas, terima kasih yang tak terbatas, maaf yang tak terbatas, dan bahkan doa yang tak terbatas juga. Hubungan antar panitia mungkin bisa dibilang love and hate in the same time. Semua panitia pasti ngerasain suka dan duka, kesel sama diri sendiri bahkan sama panitia lain, dan pasti unek-unek yang mungkin sudah atau belum terungkapkan. Karena hal itu terbentuklah satu inisiatif dari Jesslyn dan Irene (wakil ketua dan sekretaris SABUN yang kecee) yang gue bahkan nggak pernah pikirin yaitu membuat sesi HUGS di tengah-tengah rapat pleno terakhir. Sesi HUGS menurut gue adalah salah satu hal yang paling berkesan, terharu, menangis, meluap-luap, bikin makin deket juga, permintaan maaf, pokoknya semua suka dan duka bisa disampein di sini, dan ada banyak pelukan yang terjadi di sesi ini hehe.
Tantangan yang rasanya timbul-tenggelam terjadi mulai dari pembentukan konsep acara yang harus revisi berkali-kali, dana yang cukup banyak dalam waktu yang singkat, jualan yang gencar sampe hutang numpuk, beda pendapat, kesel-keselan, tempat acara yang berubah beberapa minggu sebelum acara, rumah singgah yang batal ikut seminggu sebelum acara, perlengkapan dan persiapan acara yang belum lengkap dan rampung sehari sebelum acara, sampe akhirnya bahagia dan gembira karena acara ini bisa terlaksana sesuai harapan (ya walupun ada beberapa yg miss, manusia nggak ada yang sempurna lah ya hehe :p).
Akhir cerita gue mau ngucapin beribu-ribu terima kasih buat Tuhan yang tak terbatas pertolongan-Nya. Beratus-ratus terima kasih buat temen-teman panitia, cewek-cewek yang pantang menyerah, tangguh, nan cantik yang nggak jarang mengeluh, tapi bisa bertahan dan akhirnya survive menerjang semuanya, I love you fuuullll ( Makasi banyak juga buat semua pihak yang udah mau susah-susah ngebantu, khususnya BPH PENA yang udah banyak bantuin, kasih saran, kritikan, dan nggak bosen-bosen kasih revisi. Terima kasih juga untuk semua pengurus PENA yang mau disusahin, para pembicara, MC, moderator, PASAK, dan PP. Gue dapet banyak banget pelajaran dari kepanitiaan ini yang bener-bener nggak pernah gue lupain, belajar jadi orang yang lebih terstruktur dan bisa ambil keputusan, belajar lebih berani berbicara di depan umum (kasih kata sambutan salah satu yang bikin stressful pas hari H (), belajar lebih sabar, belajar bertahan dalam situasi yang stressful, belajar banyaakk pokoknya. Jadi bagian dari kepanitiaan SABUN adalah salah satu pelajaran paling bermakna karena emang nggak akan pernah keulang untuk kedua kalinya hehehe :D and it’s an honor for me to be part of this project ( Satu quotes yang bikin gue pada akhirnya nggak nyesel jadi bagian dari kepanitian SABUN, yang semoga bisa bikin panitia lain juga akhrinya nggak nyesel jadi bagian dari panitia SABUN hehe :”)
“Life becomes more meaningful when you realize the simple fact, that you’ll never get the same moment twice.” -Unknown-
Awalnya sebenernya gue bener-bener nggak kepikiran untuk ikut kepanitiaan eksternal PENA waktu itu. Terus ditawarin sama salah satu BPH PENA, gue udah nolak dengan berbagai alasan, tapi akhirnya yaudah bilang mau. Dipilih jadi ketua acara, nggak pernah terpikir sedikit pun, bahkan terlintas di otak gue aja nggak pernah. Pas kepilih, gue sangat nggak yakin sama diri gue sendiri, ragu, takut, cemas, dan pesimis.
Jadi seorang ketua acara adalah beban tersendiri buat gue,
karena jadi ketua acara means orang yang bertanggungjawab sama acaranya, orang yang mengatur semua kegiatan ini, orang yang bisa diandalkan untuk mengambil keputusan, dan gue rasa semua itu benar-benar nggak tepat buat gue. Akhirnya keputusan jadi ketua tetap gue terima dengan pikiran ini akan jadi kepanitiaan terakhir di PENA. Tema awal acara yang diberikan oleh BPH PENA sebenernya adalah cita-cita dan belum ada latar belakang, fenomena, apalagi urgensinya. Mencari fenomena, urgensi, dan bikin latar belakang bukan hal yang gampang dan bikin stress. Tapi akhirnya temanya berubah dan muncullah tema kebersihan dan kesehatan, jadilah tema ini yang dibuat untuk acara.
Lagi-lagi nyusun latar belakang bukan hal yang gampang, butuh kemauan yang bener-bener gedeee. Di saat semua orang sedang bersenang-senang di liburan semester, menikmati ramainya malam tahun baru bersama keluarga dan mungkin pacar, *tapi BPH SABUN masih pada jomblo sih hehehe :D* BPH SABUN harus revisi terus-terusan latar belakang proposal. Singkat cerita terbentuklah latar belakang acara dan proposal, dengan berbagai kesulitan, perbedaan pendapat, dan effort yang gede banget (sampe harus mengejar tanda tangan dan revisi ke Tangerang loh hehehe).
Satu kata menurut gue yang bisa gambarin kepanitiaan ini adalah infinite (tak terbatas). Butuh effort yang tak terbatas, harapan yang tak terbatas, kerja sama yang tak terbatas, rasa optimis yang terbatas, cinta yang tak terbatas, terima kasih yang tak terbatas, maaf yang tak terbatas, dan bahkan doa yang tak terbatas juga. Hubungan antar panitia mungkin bisa dibilang love and hate in the same time. Semua panitia pasti ngerasain suka dan duka, kesel sama diri sendiri bahkan sama panitia lain, dan pasti unek-unek yang mungkin sudah atau belum terungkapkan. Karena hal itu terbentuklah satu inisiatif dari Jesslyn dan Irene (wakil ketua dan sekretaris SABUN yang kecee) yang gue bahkan nggak pernah pikirin yaitu membuat sesi HUGS di tengah-tengah rapat pleno terakhir. Sesi HUGS menurut gue adalah salah satu hal yang paling berkesan, terharu, menangis, meluap-luap, bikin makin deket juga, permintaan maaf, pokoknya semua suka dan duka bisa disampein di sini, dan ada banyak pelukan yang terjadi di sesi ini hehe.
Tantangan yang rasanya timbul-tenggelam terjadi mulai dari pembentukan konsep acara yang harus revisi berkali-kali, dana yang cukup banyak dalam waktu yang singkat, jualan yang gencar sampe hutang numpuk, beda pendapat, kesel-keselan, tempat acara yang berubah beberapa minggu sebelum acara, rumah singgah yang batal ikut seminggu sebelum acara, perlengkapan dan persiapan acara yang belum lengkap dan rampung sehari sebelum acara, sampe akhirnya bahagia dan gembira karena acara ini bisa terlaksana sesuai harapan (ya walupun ada beberapa yg miss, manusia nggak ada yang sempurna lah ya hehe :p).
Akhir cerita gue mau ngucapin beribu-ribu terima kasih buat Tuhan yang tak terbatas pertolongan-Nya. Beratus-ratus terima kasih buat temen-teman panitia, cewek-cewek yang pantang menyerah, tangguh, nan cantik yang nggak jarang mengeluh, tapi bisa bertahan dan akhirnya survive menerjang semuanya, I love you fuuullll ( Makasi banyak juga buat semua pihak yang udah mau susah-susah ngebantu, khususnya BPH PENA yang udah banyak bantuin, kasih saran, kritikan, dan nggak bosen-bosen kasih revisi. Terima kasih juga untuk semua pengurus PENA yang mau disusahin, para pembicara, MC, moderator, PASAK, dan PP. Gue dapet banyak banget pelajaran dari kepanitiaan ini yang bener-bener nggak pernah gue lupain, belajar jadi orang yang lebih terstruktur dan bisa ambil keputusan, belajar lebih berani berbicara di depan umum (kasih kata sambutan salah satu yang bikin stressful pas hari H (), belajar lebih sabar, belajar bertahan dalam situasi yang stressful, belajar banyaakk pokoknya. Jadi bagian dari kepanitiaan SABUN adalah salah satu pelajaran paling bermakna karena emang nggak akan pernah keulang untuk kedua kalinya hehehe :D and it’s an honor for me to be part of this project ( Satu quotes yang bikin gue pada akhirnya nggak nyesel jadi bagian dari kepanitian SABUN, yang semoga bisa bikin panitia lain juga akhrinya nggak nyesel jadi bagian dari panitia SABUN hehe :”)
“Life becomes more meaningful when you realize the simple fact, that you’ll never get the same moment twice.” -Unknown-
Progressive Action Toward Harmony (PATH)
Hallo sahabat PENA!! Senang rasanya bisa berbagi kisah dan cerita di blog PENA ini. Nama gue Lauren biasa juga dipanggil Oyen.. Pada kesempatan kali ini, gue akan membagikan pengalaman gue sebagai Project Leader (PL) Pembekalan PENA 2014 dan juga proses yang gue dan partner2 lalui sebelum sampai acara berlangsung. Awalnya gue diajak ketemuan oleh salah satu BPH PENA untuk menjadi PL Pembekalan dan pastinya gue kaget dengan tawaran itu. Gue sendiri merasa ragu dengan diri gue sendiri, apakah gue bisa menjadi PL yang baik ato ga terlebih lagi waktu itu menurut gue mata kuliah di semester itu luar biasa.. Dan setelah dibujuk, diberi keyakinan oleh BPH PENA dan pertimbangan gue sendiri.. Akhirnya gue memutuskan untuk meneriwa tawaran tersebut, toh menerima tawaran itu membuat gue belajar menjadi seorang PL dan tentunya memberikan pengalaman berharga buat gue. Setelah itu, gue dibantu dengan BPH PENA untuk menentukan bagan kepanitiaan setelah itu barulah mencari Bendahara, Sekertaris dan para koordinator bidang (koorbid) dan yang terakhir adalah staff divisi. Dan ternyata mencari BPH dan koorbid tidak semudah dan semulus itu karena awalnya ada yang menolak, ada yang mempertimbangkan tawaran tersebut sampai akhirnya gue menemukan BPH dan para koorbid dan sampai akhirnya menemukan staff divisi sehingga komplitlah kepanitian Pembekalan PENA 2014. Dalam kepanitiaan ini ada BPH, divisi acara, divisi logistik (perlengkapan, transportasi dan akomodasi), divisi dana & konsumsi, dan divisi PDH. Di BPH selain gue ada Cindy dan Vanni, divisi logistik ada Oliv, Mada dan Riella, divisi acara ada Asri, Michelle, Ruth, Caca, Janice dan Natal, di divisi PDH ada Jesslyn, Via dan Ashilla dan dari divisi dana & konsumsi ada Eleva dan Ajeng. Setelah itu pembekalan taon ini juga berbeda nih sama taon2 sebelomnya karena divisi acara pembekalan adalah divisi HRD dalam kepengurusan PENA. Sejujurnya gue merasa bersyukur karena semua panitia optimis dan saling mendukung satu sama lain.
Sekarang gue bakal nyeritain nih proses yang gue dan teman2 panitia lain lalui. Awalnya gue dan BPH pembekalan dan dibantu dengan BPH PENA dan divisi acara menyusun proposal. Menurut gue dan teman2 BPH pembekalan, menyusun proposal tidak mudah karena banyak prosedur yang harus dilakukan seperti feedback dan revisi kesana kemari.. Tapi ternyata kita sanggup dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama sampai akhirnya proposal disetujui. Ga sampe disitu aja nih temen2, setelah proposal disetujui maka kita harus melanjutkan rencana yang akan dilakukan seperti pencarian dana, pencarian lokasi acara, pencarian transportasi, pembuatan design dan merapikan susunan acara yang telah dibuat. Untuk pencarian dana ternyata seluruh panitia gue adalah orang yang semangat, saling nolong ga ribet jadi mempermudah divisi dakons buat cari dana dan pengumpulan dana menjadi mudah dan cepat. Untuk divisi acara tidak diragukan lagi karena acara yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan PENA dan tentu saja sebagai panitia besar, kita boleh memberikan saran dan masukkan terkait dengan acara pembekalan. Tapii.. Divisi acara juga ga semulus itu karena ada yang dateng juga seperti pembicara yang tiba2 ga bisa, perubahan susunan acara karena cuaca yang ga baik sampai perubahan jam pas pembekalan. Tapi karena divisi acara keceh akhirnya semua masalah tersebut dapat diselesaikan.. Divisi PDH juga melaksanakam tugasnya dengan baik seperti membuat design yang untuk jualan, postor, kaos panitia dan juga perantara dari panitia dengan para peserta pembekalan. Yang menjadi kendala dalam proses pembekalan ini adalah peminjaman ruangan dan booking villa untuk pembekalan. Waktu itu sempet panik karena kita ga dapet tempat buat pembekalan 3, tapi setelah dicari2 dan telpom kesana sini akhirnya kita dapet tempat yang menurut gue dan teman2 itu kece dan jadi suasana baru karena ditaon2 sebelomnya, setiap pembekalan 3 yang nginep di luar atma tempatnya selalu sama looh!!
Yaaapp!! Itulah proses yang gue dan teman2 panitia lalui sampai akhirnya setiap mendekati acara pembekalan 1, 2 dan 3 kami panitia terkadang insecure takut ada yang kurang ato salah tapi emang dasarnya panitia ini saling bantu dan fleksibel banget kerjanya akhirnya setiap acara pembekalan dapat berjalan dengan baik. Tapi keberhasilan acara ini berkat seluruh pengurus PENA dan anggota aktif PENA serta panitia pembekalan yang selalu men-support satu sama lain dan memberikan masukkan kepada panitia pembekalan. Terima kasih juga buat para peserta yang sekarang udah jadi anggota aktif PENA, tetep terus jadi anggota aktif PENA dan aktif dalam kegiatan2 PENA yaah!!
Sekian cerita gue mengenai pembekalan PENA.. Jangan bosan buat baca blog PENA dan terakhir kali gue mewakili panitia pembekalan PENA 2014 mau ngucapin terima kasih banyak buat semua orang yang udah bantu dan memberikan support selama proses pembekalan sampai pembekalan berlangsung. Gue juga mau minta maaf kalo ada kesalahan yang terjado selama proses pembekalan sampai pelaksanaan pembekalan berlangsung..
PENA.. Be More C.A.R.E!!
-Laurensia Natalia-
Sekarang gue bakal nyeritain nih proses yang gue dan teman2 panitia lain lalui. Awalnya gue dan BPH pembekalan dan dibantu dengan BPH PENA dan divisi acara menyusun proposal. Menurut gue dan teman2 BPH pembekalan, menyusun proposal tidak mudah karena banyak prosedur yang harus dilakukan seperti feedback dan revisi kesana kemari.. Tapi ternyata kita sanggup dan tidak membutuhkan waktu yang terlalu lama sampai akhirnya proposal disetujui. Ga sampe disitu aja nih temen2, setelah proposal disetujui maka kita harus melanjutkan rencana yang akan dilakukan seperti pencarian dana, pencarian lokasi acara, pencarian transportasi, pembuatan design dan merapikan susunan acara yang telah dibuat. Untuk pencarian dana ternyata seluruh panitia gue adalah orang yang semangat, saling nolong ga ribet jadi mempermudah divisi dakons buat cari dana dan pengumpulan dana menjadi mudah dan cepat. Untuk divisi acara tidak diragukan lagi karena acara yang dibuat sudah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan PENA dan tentu saja sebagai panitia besar, kita boleh memberikan saran dan masukkan terkait dengan acara pembekalan. Tapii.. Divisi acara juga ga semulus itu karena ada yang dateng juga seperti pembicara yang tiba2 ga bisa, perubahan susunan acara karena cuaca yang ga baik sampai perubahan jam pas pembekalan. Tapi karena divisi acara keceh akhirnya semua masalah tersebut dapat diselesaikan.. Divisi PDH juga melaksanakam tugasnya dengan baik seperti membuat design yang untuk jualan, postor, kaos panitia dan juga perantara dari panitia dengan para peserta pembekalan. Yang menjadi kendala dalam proses pembekalan ini adalah peminjaman ruangan dan booking villa untuk pembekalan. Waktu itu sempet panik karena kita ga dapet tempat buat pembekalan 3, tapi setelah dicari2 dan telpom kesana sini akhirnya kita dapet tempat yang menurut gue dan teman2 itu kece dan jadi suasana baru karena ditaon2 sebelomnya, setiap pembekalan 3 yang nginep di luar atma tempatnya selalu sama looh!!
Yaaapp!! Itulah proses yang gue dan teman2 panitia lalui sampai akhirnya setiap mendekati acara pembekalan 1, 2 dan 3 kami panitia terkadang insecure takut ada yang kurang ato salah tapi emang dasarnya panitia ini saling bantu dan fleksibel banget kerjanya akhirnya setiap acara pembekalan dapat berjalan dengan baik. Tapi keberhasilan acara ini berkat seluruh pengurus PENA dan anggota aktif PENA serta panitia pembekalan yang selalu men-support satu sama lain dan memberikan masukkan kepada panitia pembekalan. Terima kasih juga buat para peserta yang sekarang udah jadi anggota aktif PENA, tetep terus jadi anggota aktif PENA dan aktif dalam kegiatan2 PENA yaah!!
Sekian cerita gue mengenai pembekalan PENA.. Jangan bosan buat baca blog PENA dan terakhir kali gue mewakili panitia pembekalan PENA 2014 mau ngucapin terima kasih banyak buat semua orang yang udah bantu dan memberikan support selama proses pembekalan sampai pembekalan berlangsung. Gue juga mau minta maaf kalo ada kesalahan yang terjado selama proses pembekalan sampai pelaksanaan pembekalan berlangsung..
PENA.. Be More C.A.R.E!!
-Laurensia Natalia-
